Non-Inverting Adder Amplifier
Non-Inverting Adder Amplifier
Sensor gas
MQ-2, sensor PIR, dan sensor suara
1. Tujuan[Kembali]
• Mengetahui cara kerja sensor MQ-2, PIR, dan suara
• Memahami cara kerja sensor MQ-2, PIR, dan suara
• Mempu mensimulasikan rangkaian pada proteus
2. Alat dan bahan[Kembali]
Alat
- Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
- Output voltage: dc 1~35v
- Max. Input current: dc 14a
- Charging current: 0.1~10a
- Discharging current: 0.1~1.0a
- Balance current: 1.5a/cell max
- Max. Discharging power: 15w
- Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
- Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
- Ukuran: 126x115x49mm
- Berat: 460gr
Bahan
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
- Fresnel Lens -->Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama.
- IR Filter -->IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.
- Pyroelectric Sensor -->Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik.
- Amplifier -->Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.
- Komparator-->Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga mengahasilkan output.
2) Sensor Suara
Sensor suara merupakan module sensor yang mensensing besaran suara untuk diubah menjadi besaran listrik .Module ini bekerja berdasarkan prinsip kekuatan gelombang suara yang masuk. Dimana gelombang suara tersebut mengenai membran sensor, yang berefek pada bergetarnya membran sensor. Dan pada membran tersebut terdapat kumparan kecil yang dapat menghasilkan besaran listrik. Kecepatan bergeraknya membran tersebut juga akan menentukan besar kecilnya daya listrik yang akan dihasilkan. Spesifikasi dari modul sensor suara antara lain:
- Sensitivitas dapat diatur (pengaturan manual pada potensiometer)
- Condeser yang digunakan memiliki sensitivitas yang tinggi
- Tegangan kerja antara 3.3V – 5V
- Terdapat 2 pin keluaran yaitu tegangan analog dan Digital output
- Sudah terdapat lubang baut untuk instalasi
- Sudah terdapat indikator led
Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.
Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:
- Catu daya pemanas : 5V AC/DC
- Catu daya rangkaian : 5VDC
- Range pengukuran : 200 - 5000ppm untuk LPG, propane 300 - 5000ppm untuk butane 5000 - 20000ppm untuk methane 300 - 5000ppm untuk Hidrogen
- Keluaran : analog (perubahan tegangan)
konfigurasi dari sensor MQ-S :
- Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.
- Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.
- Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.
- Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa konsentrasi minimum yang dapat diuji adalah 100ppm dan maksimumnya 10000ppm atau konsentrasi gasnya antara 0.01% dan 1%. Namun, rumusnya tidak dapat ditentukan karena hubungan grafik antara rasio dan konsentrasi adalah nonlinear.
Konfigurasi Pin :
* Pin 1 : Positive Terminal Of Led
* Pin 2 : Negative Terminal Of Led
Spesifikasi :
* Superior Weather Resistance
* 5mm Round Standard Directivity
* Uv Resistant Eproxy
* Forward Current (If): 30ma
* Forward Voltage (Vf): 1.8v To 2.4v
* Reverse Voltage: 5v
* Operating Temperature: -30℃ To +85℃
* Storage Temperature: -40℃ To +100℃
* Luminous Intensity: 20mcd
Tegangan LED menurut warna yang dihasilkan:
- Infra merah : 1,6 V.
- Merah : 1,8 V – 2,1 V.
- Oranye : 2,2 V.
- Kuning : 2,4 V.
- Hijau : 2,6 V.
- Biru : 3,0 V – 3,5 V.
- Putih : 3,0 – 3,6 V.
- Ultraviolet : 3,5 V.
- Konfigurasi pin Relay dihubungkan ke 5V
- GND dihubungkan ke GND
- IN1/Data dihubungkan ke pin 2
3. Dasar teori[Kembali]
Rangkaian Adder atau penjumlahan sinyal dengan OP-AMP
adalah konfigurasi OP-AMP sebagai penguat dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasilkan sinyal output yang linear sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada.
Pada umumnya rangkaian adder adalah rangkaian penjumlah dasar yang disusun dengan penguat inverting atau non-inverting yang diberikan input lebih dari 1 line.
Gambar 1. Rangkaian Non-Inverting Adder Amplifier |
Rangkaian Adder/Penjumlahan Non-Inverting atau disebut Non-Inverting Adder Amplifier memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu pada penjumlahan non-inverting nilai resistor input (R1, R2, R2) sebaiknya bernilai sama persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan sinyal yang diberikan ke rangkaian.
Pada rangkaian Non-Inverting Adder Amplifier, sinyal input (V1, V1, V3) diberikan ke jalur input melalui resistor input masing-masing (R1, R2, R3). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat penjumlahan Non-Inverting diatas diatur oleh resistor feedback (Rf) dan resistor inverting (Ri), sehingga dapat dirumuskan dengan :
Teori mengenai rangkaian Non-Inverting Adder Amplifier dengan menggunakan teorema superposisi :
- Anggap jika Va berjalan sendiri, Vb = 0
- Anggap jika Vb berjalan sendiri, Va = 0
- Maka nilai dari V1 adalah
- Diketahui bahwa nilai Vo = Va + Vb , maka untuk pembuktiannya :
Misalkan Ra = Rb = R
Misalkan Rf = Ri = R
Nilai Tegangan Output adalah sebesar Vo = Av.Vin
Karena nilai Vin = V1
- Maka Nilai dari Vo = Va + Vb inilah yang disebut sebagai Adder
Dengan diketahuinya nilai penguatan tegangan pada rangkaian penjumlahan non-inverting tersebut dapat dirumuskan besarnya tegangan output (Vout) rangkaian. Secara matematis rumus dari Vout :
Rangkaian adder/penjumlahan non-inverting ini jarang digunakan dalam aplikasi rangkaian elektronika, karena nilai outputnya adalah hasil kali rata-rata tegangan input dengan faktor penguatan (Av) sehingga nilai penjumlahan tegangan merupakan hasil rata-rata sinyal input dan penguatan tegangan belum sesuai dengan kaidah penjumlahan.
- RESISTOR
- DIODA
1. DIODA PENYEARAH (DIODA BIASA ATAU DIODA BRIDGE) YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENYEARAH ARUS AC KE ARUS DC.
2. DIODA ZENER YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENGAMAN RANGKAIAN DAN JUGA SEBAGAI PENSTABIL TEGANGAN.
3. DIODA LED YANG BERFUNGSI SEBAGAI LAMPU INDIKATOR ATAUPUN LAMPU PENERANGAN.
4. DIODA PHOTO YANG BERFUNGSI SEBAGAI SENSOR CAHAYA.
5. DIODA SCHOTTKY YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENGENDALI.
TRANSISTOR ADALAH SEBUAH KOMPONEN DI DALAM ELEKTRONIKA YANG DICIPTAKAN DARI BAHAN-BAHAN SEMIKONDUKTOR DAN MEMILIKI TIGA BUAH KAKI. MASING-MASING KAKI DISEBUT SEBAGAI BASIS, KOLEKTOR, DAN EMITOR.
1. EMITOR (E) MEMILIKI FUNGSI UNTUK MENGHASILKAN ELEKTRON ATAU MUATAN NEGATIF.
2. KOLEKTOR (C) BERPERAN SEBAGAI SALURAN BAGI MUATAN NEGATIF UNTUK KELUAR DARI DALAM TRANSISTOR.
BERFUNGSI SEBAGAI PENGUAT, SEBAGAI SIRKUIT PEMUTUS DAN PENYAMBUNG ARUS (SWITCHING), STABILISASI TEGANGAN, DAN MODULASI SINYAL. SELAIN ITU, TRANSISTOR BIASANYA JUGA DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI SAKLAR DALAM RANGKAIAN ELEKTRONIKA. JIKA ADA ARUS YANG CUKUP BESAR DI KAKI BASIS, TRANSISTOR AKAN MENCAPAI TITIK JENUH. PADA TITIK JENUH INI TRANSISTOR MENGALIRKAN ARUS SECARA MAKSIMUM DARI KOLEKTOR KE EMITOR SEHINGGA TRANSISTOR SEOLAH-OLAH SHORT PADA HUBUNGAN KOLEKTOR-EMITOR. JIKA ARUS BASE SANGAT KECIL MAKA KOLEKTOR DAN EMITOR BAGAIKAN SAKLAR YANG TERBUKA. PADA KONDISI INI TRANSISTOR DALAM KEADAAN CUT OFF SEHINGGA TIDAK ADA ARUS DARI KOLEKTOR KE EMITOR.
- BI-POLAR TRANSISTOR
- DC CURRENT GAIN (HFE) IS 800 MAXIMUM
- CONTINUOUS COLLECTOR CURRENT (IC) IS 100MA
- EMITTER BASE VOLTAGE (VBE) IS > 0.6V
- BASE CURRENT(IB) IS 5MA MAXIMUM
- OP AMP 741
OP-AMP ADALAH SALAH SATU DARI BENTUK IC LINEAR YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENGUAT SINYAL LISTRIK. SEBUAH OP-AMP TERDIRI DARI BEBERAPA TRANSISTOR, DIODA, RESISTOR DAN KAPASITOR YANG TERINTERKONEKSI DAN TERINTEGRASI SEHINGGA MEMUNGKINKANNYA UNTUK MENGHASILKAN GAIN (PENGUATAN) YANG TINGGI PADA RENTANG FREKUENSI YANG LUAS. DALAM BAHASA INDONESIA, OP-AMP ATAU OPERATIONAL AMPLIFIER SERING DISEBUT JUGA DENGAN PENGUAT OPERASIONAL.
KARAKTERISTIK PENGUAT IDEAL ADALAH:
- GAIN SANGAT BESAR (AOL >>). PENGUATAN OPEN LOOP ADALAH SANGAT BESAR KARENA FEEDBACK-NYA TIDAK ADA ATAU RF = TAK TERHINGGA, SERTA PADA RENTANG FREKUENSI YANG LUAS.
- IMPEDANSI INPUT SANGAT BESAR (ZI >>). IMPEDANSI INPUT ADALAH SANGAT BESAR SEHINGGA ARUS INPUT KE RANGKAIAN DALAM OP-AMP SANGAT KECIL SEHINGGA TEGANGAN INPUT SEPENUHNYA DAPAT DIKUATKAN.
- IMPEDANSI OUTPUT SANGAT KECIL (ZO <<).
KONFIGURASI PIN 741:
SPESIFIKASI:
RESPONS KARAKTERISTIK KURVA I-O:
Sensor MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya.
Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.
Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:
- Catu daya pemanas : 5V AC/DC
- Catu daya rangkaian : 5VDC
- Range pengukuran : 200 - 5000ppm untuk LPG, propane 300 - 5000ppm untuk butane 5000 - 20000ppm untuk methane 300 - 5000ppm untuk Hidrogen
- Keluaran : analog (perubahan tegangan)
konfigurasi dari sensor MQ-S :
- Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.
- Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.
- Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.
- Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa konsentrasi minimum yang dapat diuji adalah 100ppm dan maksimumnya 10000ppm atau konsentrasi gasnya antara 0.01% dan 1%. Namun, rumusnya tidak dapat ditentukan karena hubungan grafik antara rasio dan konsentrasi adalah nonlinear.
- Sound Sensor
Sensor Suara adalah sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop, dan notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran tersebut naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Salah satu komponen yang termasuk dalam sensor ini adalah Microphone atau Mic. Mic adalah komponen eletronika dimana cara kerjanya yaitu membran yang digetarkan oleh gelombang suara akan menghasilkan sinyal listrik.
Mic dapat diklarifikasikan menjadi beberapa jenis dasar antara lain; dinamis, piezoelektrik, dan elektrostatik. Mic dinamis adalah contoh alat yang memiliki sensor suara dengan peran yang besar dalam dunia industri musik. Sedangkan untuk Mic piezoelektrik digunakan secara luas untuk mic dengan meter rendah tingkat frekuensi suara. Untuk masalah pengukuran, mic elektrostatik adalah yang paling populer karena mereka dapat dirampingkan, memiliki ffrekuensi respon konsekuensi rata selama rentang frekuensi yang luas, dan menyediakan nyata stabilitas yang tinggi dibandingkan dengan mic jenis lain. Intensitas suara mic ini dirancang untuk menangkap intensitas suara bersama dengan unit arah aliran sebagai besaran vektor. Bila dilihat dari intensitas bunyi, mic dibagi menjadi dua jenis, yaitu arang dan capasitor.
Diperlukan bebrapa komponen dalam pembuatan sensor suara. Komponen yang diperlukan sangat mudah ditemukan dan memiliki harga yang terjangkau. Komponen-komponen yang dibutuhkan antara lain; resistor memiliki dua saluran yang fungsinya untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara dua salurannya sesuai dengan arus, kondensator, trimpot memiliki hambatan listrik yang dapat diubah-diubah dengan cara memutar porosnya, dioda adalah bahan semikonduktor yang dapat menghantar arus listrik pada satu arah saja, IC (Intergrated Circuit) atau sirkuit, kondensator mic, LED untuk mengeluarkan emisi cahaya, timah, solder, kabel secukupnya dan lain-lain.
- Working voltage: DC 3.3-5V
- Dimensions: 45 x 17 x 9 mm
- Signal output indication
- Single channel signal output
- With the retaining bolt hole, convenient installation
- Outputs low level and the signal light when there is sound
- Sensor PIR
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
- Fresnel Lens -->Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama.
- IR Filter -->IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.
- Pyroelectric Sensor -->Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik.
- Amplifier -->Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.
- Komparator-->Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga mengahasilkan output.
- Input Voltage: DC 4.5-20V
- Static current: 50uA
- Output signal: 0,3V (Output high when motion detected)
- Sentry Angle: 110 degree
- Sentry Distance: max 6/7 m
- Shunt for setting overide trigger: H - Yes, L - No
- Relay
4. Percobaan[Kembali]
1.) Prosedur Percobaan
- Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
- Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
- Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
- Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
2.) Rangkaian Non-Inverting Adder Amplifier
Gambar Rangkaian Non-Inverting Adder Amplifier
Prinsip Kerja :
Tegangan input pertama (V1) dan tegangan input kedua (V2) masing masing sebesar 15V dirangkai secara parallel melalui hambatan input R1 dan R2 yang masing masing bernilai 10k ohm menuju titik sambungan yang sama yang terhubung dengan kaki non inverting pada amplifier. Selanjutnya tegangan akan diperkuat oleh hubungan antara hambatan umpan balik (Rf) yang bernilai 15k ohm dengan hambatan yang terhubung ke kaki inverting dan ground (Ri atau Rs) yang bernilai 15k ohm. Hasil tegangan output (Vo) yang dihasilkan dapat dihitung dengan rumus berikut,
Sehingga diperoleh tegangan output (Vo) yang dihasilkan adalah sebesar 30V dan sefasa dengan tegangan input.
3.) Aplikasi Ruangan Bebas Asap Rokok
Prinsip Kerja:
SENSOR 1, SENSOR GAS (MENDETEKSI ASAP ROKOK DIRUANGAN)
↠↠Ketika ada yang merokok di maka sensor gas mq-2 akan mendeteksi adanya asap sehingga logicstate akan berlogika satu dan arus akan mengalir dan keluar berupa tegangan di kaki v out. Tegangan itu akan menuju R1.1 dan R1.2 dan diteruskan menuju kaki non inverting dari opamp. Opamp disini bertindak sebagai non inverting adder amplifier dimana Vin nya sendiri dicari dengan rumus Vi = (R2/R1+R2)V1 + (R1/R1+R2)V2. Mencari tegangan outputnya didapat dengan rumuas Vo = (RF/RI + 1)Vi maka didapat Vout sebesar 5V. Tegangan tersebut kemudian diumpankan lagi pada resistor R3 kemudian menuju kaki base transistor. Jenis bias pada transistor adalah fixed bias (disebut fixed bias karena R4 terhubung dengan power dan kaki base transistor). Syarat transistor aktif adalah ketika nilai vbe besar dari 0,7 V. Karena transistor Q1 telah aktif maka ada arus dari power supply menuju relay terus ke kolektor menuju emitor terus ke ground. Karena relay aktif, maka switch relay bergesernya ke arah kiri sehingga loop pada relay akan tertutup. Dengan menutupnya rangkain loop relay maka ada arus yang mengalir yang membuat motor menyala dan buzzer berbunyi
SENSOR 2, SENSOR SOUND (MENDETEKSI SUARA DARI BUZER)
↠↠Ketika buzzer berbunyi, maka sound sensor akan menangkap suara tersebut sehingga logicstate akan berlogika satu dan arus akan mengalir dan keluar berupa tegangan di kaki v out. Tegangan itu akan menuju R1.2 dan R2.2 dan diteruskan menuju kaki non inverting dari opamp. Opamp disini bertindak sebagai non inverting adder amplifier dimana Vin nya sendiri dicari dengan rumus Vi = (R2/R1+R2)V1 + (R1/R1+R2)V2. Mencari tegangan outputnya didapat dengan rumuas Vo = (RF/RI + 1)Vi maka didapat Vout sebesar 5V. Tegangan tersebut kemudian diumpankan lagi pada resistor R7 kemudian menuju kaki base transistor. Jenis bias pada transistor adalah self bias (disebut self bias karena R7 terhubung langsung ke kaki base transistor). Syarat transistor aktif adalah ketika nilai vbe besar dari 0,7 V. Karena transistor Q2 telah aktif maka ada arus dari power supply menuju relay terus ke kolektor menuju emitor terus ke ground. Karena relay aktif, maka switch relay bergesernya ke arah kiri sehingga loop pada relay akan tertutup. Dengan menutupnya rangkain loop relay maka ada arus yang mengalir yang membuat LED menyala yang menandakan adanya asap terdeteksi
SENSOR 3, SENSOR PIR (MENDETAKSI PERGERAKAN MANUSIA)
↠↠Ketika orang akan keluar ruangan tersebut, maka sensor PIR akan mendeteksi adanya pergerakan manusia sehingga logistate akan berubah menjadi satu arus akan mengalir dan keluar berupa tegangan di kaki v out. Tegangan itu akan menuju R1.3 dan R2.3 dan diteruskan menuju kaki non inverting dari opamp. Opamp disini bertindak sebagai non inverting adder amplifier dimana Vin nya sendiri dicari dengan rumus Vi = (R2/R1+R2)V1 + (R1/R1+R2)V2. Mencari tegangan outputnya didapat dengan rumuas Vo = (RF/RI + 1)Vi maka didapat Vout sebesar 5V. Tegangan tersebut kemudian diumpankan lagi pada resistor kemudian menuju kaki base transistor. Jenis bias pada transistor adalah fixed bias. Syarat transistor aktif adalah ketika nilai vbe besar dari 0,7 V. Karena transistor Q3 telah aktif maka ada arus dari power supply menuju relay terus ke kolektor menuju emitor terus ke ground. Karena relay aktif, maka switch relay bergesernya ke arah kiri sehingga loop pada relay akan tertutup. Dengan menutupnya rangkain loop relay maka ada arus yang mengalir yang membuat motor yang bertindak sebagai pembuka pintu otomatis akan terbuka
5.Video[Kembali]
6. Download File[Kembali]
Download html disini
Download Rangkaian Non-Inverting Adder Amplifier disini
Download rangkaian aplikasi ruangan bebas asap rokok disini
Download Video Rangkaian Non-Inverting Adder Amplifier disini
Download Video Rangkaian Aplikasi Ruangan Bebas Asap Rokok disini
Download Datasheet DC Motor klik disini
Download Datasheet Voltmeter klik disini
Download Datasheet Dioda klik disini
Download Datasheet OP AMP 741 klik disini
Download Datasheet Baterai klik disini
Download Datasheet Osiloskop klik disini
Download Datasheet LED klik disini
Download Datasheet Resistor klik disini
Download Datasheet Transistor klik disini
Download Datasheet Relay klik disini
Download Datasheet Buzzer klik disini
Download Datasheet Logicstate klik disini
Download library sensor gas mq-2 disini
Download library sensor suara disini
Download library sensor PIR disini
Download datasheet sensor suara disini
Downlaod datasheet sensor gas mq-2 disini
Komentar
Posting Komentar